Buku Sang Profesor

Ketika masuk ke kamar Bapak, tidak sengaja saya melihat sebuah buku yang pantas menjadi perhatian mata saya. Judulnya “Jejak Langkah Prof.Ir.H.Mahmud Hamundu, M.Sc – Antara Jalur Akademik dan Politik”. Yang saya tau dia adalah Rektor Universitas Halu Oleo saat ini. Pernah bertemu sekali dalam acara Aqiqah anak kakak pertama saya. Lebih dari itu, saya belum butuh bertemu dengan bapak Rektor ini.
Saya tau buku ini hanyalah pemberian untuk seorang teman. Tanpa berpikir dua kali karena Bapak tidak pernah membeli buku biografi atau kisah sukses seseorang dengan sengaja (kecuali buku Riwayat Kehidupan Nabi Besar Muhammad SAW - H.M.H Al-Hamid Al-Husaini yang selalu berada di atas meja kerjanya yang tebalnya ngga kalah dengan buku Harry Potter terbaru : D).
‘Diculik’lah buku itu ke kamar saya (bener! Saya belum membaca tulisan di cover belakangnya). Dari daftar isi saya sudah tau seperti apa rangkaian isi di dalam buku itu (saya membacanya sepintas saja tapi pasti). Cerita di mulai dengan kelahirannya, kehidupan semasa kecilnya, masa-masa sekolahnya di SMP hingga SMA, pengalaman organisasinya semasa kuliah, keputusannya memilih menjadi dosen (Bab 3 ini yang judulnya funky – Dosen sebagai pilihan sadar), visinya (yang dianggap visioner) sebagai pemimpin Unhalu, tentang pengabdiannya pada masyarakat, sampai langkah-langkahnya menginjak dunia politik (Basri Hasanuddin, Duta Besar RI di Teheran, menyebut ini sebagai gejala brain-drain, dimana beberapa profesor Perguruan Tinggi telah beralih profesi menjadi Politisi).
Begitulah. Seperti cerita biografi seseorang secara umum. Eksplisit dan selalu berusaha menggairahkan publik. Sampai ketika ada yang menjadi perhatian mata saya (lagi). Tulisan 3 baris di cover belakang.
Buku ini patut dibaca oleh generasi muda, kaum
profesional, akademisi, politisi dan siapapun
yang ingin sukses dalam berorganisasi dan berkarier
Tergolong yang manakah saya ? Apalah saya ini ? Hanya seorang feminis yang malas, lajang, masih tinggal dengan orang tua, ngga perlu pusing bayar listrik, belum perlu pusing mau makan apa hari ini (kadang-kadang juga self service). Hanya dua pekerjaan yang saya masih lakukan sendiri (mencuci dan menyetrika : D). Itupun tentu saja dengan masih menggunakan fasilitas di rumah orang tua. Selebihnya, panggil saja saya ‘Si Parasit Lajang’.
Buku itupun saya kembalikan ke kamar Bapak. Buku itu bukan untuk saya.

6 comments:

Diah Alsa said...

waahh adakah buku begitu?? sa ingin liat :D

y@t said...

parasit lajang? hhhmmm jgn terlalu merendahkan dirilah :P

jd apa mi buku bacaanta'?
kalo saya naruto, shonen star, conan dll ALIAS (eeheeemmm) komik hehehe

Anonymous said...

Lha itu boss, masuk kategori pemudi harapan bangsa.

y@t, adakah komik ALIAS? kalo film nya ada ji..
Saya juga suka naruto ^0^
Komik favorit: Hikaru No Go, sayang sdh tamat mi..

try said...

> diah : ada bukunya, ko mau pinjam? : D
> y@t : bacaanku? majalah krucil,bobo,kindaichi,conan,kungfu boy dan kungfu komang : D
ALIAS itu bintang pelem xixixi
> ali : pemudi = perempuan udik : D

y@t said...

@ ali : iyo, bagus Hikaru No Go sayang akhir ceritanya kurang bagus :)

mokokoro said...

Tau ga sapa yang desain covernya? Arham_Kendari punya gawe tuh :>