Tentang film Fitna

Kemarin saya chatting dengan kakak cowok saya yang lagi kuliah di Rotterdam, Belanda. Karena sekarang di Indonesia lagi hangat-hangatnya di perbincangkan film ‘Fitna’ yang dibuat si Geert Wilders, seorang politisi Kerajaan Belanda, jadinya saya nanya juga reaksi orang-orang Indonesia Muslim yang ada di sana. Saya cerita, di sini film itu dikecam banget, Kedubes Belanda di Jakarta di demo, Konsulat Belanda di Medan juga. Pernyataan Dubes Belanda untuk Indonesia di TV sedikit menenangkan reaksi orang-orang Muslim di Indonesia. Katanya, film itu tidak mencerminkan pemikiran orang Belanda pada umumnya, itu cuma pemikiran sepihak dari Wilders. Di Belanda pun film ini tidak ditayangkan. Dan cara Wilders menyebarluaskan hanya lewat internet.
Dan benar yang diucapkan pak Dubes Belanda itu. Kata kakak saya, reaksi saat ini baik orang Muslim maupun non Muslim yang ada di Belanda gak ada yang heboh. Karena orang-orang di sana udah tau kalo Wilders itu orang ‘gila’. Gak ada satu pun stasiun TV di Belanda yang mau memutar film itu, karena gak mau ngambil resiko kena cekal. Selain itu, Wilders yang Atheis ini kan dikecam keras sesama anggota parlemen, karena kelakuannya itu sama sekali gak mewakili pemerintah Belanda. Yah intinya sih, orang-orang Muslim di Belanda saat ini gak begitu khawatir.
Saya sendiri belum nonton juga film itu. Well, kita doain saja deh semua kejadian ini akhirnya akan baik-baik saja.

4 comments:

Anonymous said...

Loh emangnya baru tau ya kalo si "Wilder" tuh orang gila :)
* kalo masih penasaran mau lihat filmnya: http://youtube.com/watch?v=bCrCsTMokTU )
kalau belum dicabut dari peredaran...

Diah Alsa said...

hmm.. saya juga blum nonton, jadi penasaran juga apakah sbnrnya isinya.

tapi klo liat orang yg buat, kayaknya tuh orang emang sableng yaa??

artja said...

saya juga belum menonton, tapi saya juga berdoa, semoga tidak terjadi kerusuhan yang besar gara-gara hal ini. rasanya, sayang juga kalau energi kita habis karena sibuk meributkan wilder yang nggak jelas kayak gitu.

do'akan saja supaya wilder diberi penglihatan yang jernih, agar ia bisa melihat kesalahannya sendiri.

djeblog said...

sebenarnya yang kayak gituan ga perlu ditanggapi dengan emosi, engga mencerminkan kedewasaan kita, ga perlu takut sama provokasi seperti itu, kan semuanya kembali kemasing-masing kita, mau engga percaya sama film itu.
Kalau membicarakan isinya sih sebenarnya itu potongan-potongan film yang sudah ada lama beredar di internet, disambung-sambung sama dia. Ada kekejaman teroris yang motong kepala sanderanya, dsb.
Bahwa film itu tidak mencerminkan sikap pemerintah Belanda terhadap islam betul, itu adalah perbuatan oknum saja. Sama seperti di film Fitna tersebut yang menggambarkan teroris yang katanya 'Islam', sebenarnya tidak mencerminkan sikap orang Islam di dunia.
Kembali kepada sikap emosi pemerintah indonesia dengan menutup you tube, sepertinya terlalu gegabah, karena untuk media pembelajaran biarlah pengguna internet yang menilai sendiri, perlu tidaknya menonton film Fitna tersebut, sama halnya dengan pornografi dan sebagainya.
Lebih baik dengan "Bagaimana membuat masyarakat Indonesia mempunyai akhlak yang baik dengan pendidikan dan kesejahteraan" sehingga pada ujungnya adalah penolakan terhadap hal-hal negatif yang datang dari dalam kalbu, hati nurani dan nilai-nilai sosial berdasarkan agama (karena pada dasarnya agama apapun tidak pernah mengajarkan hal-hal negatif).