Merendah itu Indah

Saya dapat satu kalimat yang bagus lagi, Merendah itu Indah. Awalnya susah juga sih mendeskripsikan kalimat ini, tapi kalo melihat ‘lebih dalam’ (dooohhh…;))) baru terasa maknanya. Saya cuma ngambil contoh kenapa air laut jumlahnya lebih banyak dibanding air sungai. Dan jawabannya sederhana, karena air laut berani merendah.
Saya pribadi, yang pemalu ini :, rasanya sudah lama punya sikap yang merendah. Dan saya gak menilai diri subyektif kok, karena kata teman-teman saya juga begitu. Dalam hidup saya yang penuh rasa syukur kepada Tuhan, saya telah mencapai banyak sekali hal dalam hidup ini (jadi mellow nih…:D). Kalau uang dan jabatan ukurannya, saya memang bukan orang hebat. Tetapi kalau rasa syukur ukurannya, Tuhan tau dalam klasifikasi manusia mana saya ini hidup. Dan semua ini saya peroleh lebih banyak karena keberanian merendah.
Ada yang menyebut kehidupan itu seperti kaos kaki yang diinjak-injak orang. Orang yang menyebut demikian, hidupnya lebih maju. Dan saya pun melaju dengan kehidupan saya. Entah kebetulan atau tidak. Entah paham atau tidak tentang filosofi hidup saya seperti ini. Saya mengutip kata Rabin Dranath Tagore : “Kita bertemu yang Maha Tinggi, ketika kita rendah hati”.

14 comments:

w@hyu said...

"air laut jumlahnya lebih banyak karena air laut berani merendah"
wah, maknanya dalem banget euy..

Anonymous said...

saya juga, Try..
saya sering merendahkan diri,
tapi dengan maksud meninggikan mutu..
xixixixixi... :D

Kristina Dian Safitry said...

oke banget filosifinya. dan saya masih ingat komentar teman tentang kerendahan hati seseorang. dia bilang : "jangan terlalu merendah, nanti anda malah akan direndahkan!".

intinya???saya sendiri juga gak tahu,he..he...
btw, salam kenal kembali and thanks dah mampir.

Me said...

Nice article. keep blogging, keep writing!

Diah Alsa said...

wduuhhh berat pwaa postingannya.. ;))

but, it's so touching ;)

djeblog said...

Merendah bukan berarti dapat direndahkan.

El van said...

Cool.. Klo smua org merendah dunia bakalan indah

Anonymous said...

Ehmm... pas banget dengan orangnya :)

Anonymous said...

Ehmm... sesuai dengan orangnya...:)

try said...

>wahyu : iyah, dalam banget...sedalam air laut :D
>arham : dan meninggikan mutu dengan cara menebar pesona xixixixi
>kristina : thanks dah mampir ya ;D
>ani : thank you ^.^
>diah : berat lagi yah? berapa kilo? xixixixi
>djeblog : yup, thats right
>farrel's mom : thats right (again)
>alim mahdi : ehmm...jadi malu hehehe *.*

mokokoro said...

kalo saya tidak biasa merenda...
biasanya menyulam :)

DeLaKeke said...

sakira merendah itu sama dengan menyulam, tapi karna saliat gbr kursi bukan taplak, jadi sabaca dengan teliti lagi...
merendah bukan berarti membungkuk to..? heheheh

Sinopi said...

bener mba', rendah hati oke asal jgn rendah diri..
kita bertemu yg Maha Tinggi ketika kita rendah hati..
dalem banget makna nya

Anonymous said...

perlu memeriksa:)